Kata Pengantar
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat
Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
laporan Fisika ini tentang resonansi dan bunyi sederhana pada gelas kaca .
Penulisan laporan ini bertujuan tidak lain adalah untuk memenuhi tugas Fisika
kelas XII Semester 1.
Kesulitan yang penulis hadapi dalam
membuat laporan ini adalah kurangnya sumber informasi dalam bahasa indonesia
dan koordinasi yang kurang menjadi penghambat dalan penulisan laporan ini.
Namun kesalahan adanya memang pada manusia dan kesempurnaan hanya milik Tuhan.
Ucapan terimah kasih penulis ucapkan
kepada segenap kalangan yang telah membantu,
jasa-jasa kalian tak akan kulupakan seumur hidup. Penulis juga menerima
segala kritik dan saran atas penulisan laporan ini, mengingat segala
keterbatasan dan kekurangan yang penulis miliki.
Daftar Isi
Halaman judul Kata pengantar
Daftar isi
Judul praktikum
Tujuan praktikum
Landansan teori
Alat dan bahan
Prosedur kerja
Hasil pengamatan
Kesimpulan
Saran
Daftar pustaka
A. Judul
Resonansi dan Bunyi
Sederhana pada gelas kaca
B. Tujuan
Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh panjang ruang
dengan frekuensi bunyi yang dihasilkannya.
C. Landasan Teori
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda
lain yang bergetar dan memiliki frekuensi yang sama atau kelipatan bilangan
bulat dari frekuensi itu. Resonansi sangat penting di dalam dunia musik. Dawai
tidak dapat menghasilkan nada yang nyaring tanpa adanya kotak resonansi. Pada
gitar terdapat kotak atau ruang udara tempat udara ikut bergetar apabila senar
gitar dipetik. Udara di dalam kotak ini bergerak dengan frekuensi yang sama
dengan yang dihasilkan oleh senar gitar, peristiwa ini disebut dengan
resonansi, resonansi menghasilkan pola gelombang stasioner yang terdiri atas
perut dan simpul gelombang dengan panjang gelombang tertentu. Pada saat
gelombang berdiri terjadi pada senar maka senar akan bergetar pada tempatnya.
Pada saat frekuensinya sama denga frekuensi resonansi, hanya diperlukan sedikit
usaha untuk menghasilakan amplitudio besar. Hal inilah yang terjadi pada senar
yang dipetik.
Udara yang mengisi tabung gamelan
juga akan ikut bergetar jika lempengan logam pada gamelan tersebut dipukul.
Tanpa adanya tabung kolom udara di bawah lempengan logamnya, Anda tidak dapat
mendengar nyaringnya bunyi gamelan tersebut. Resonansi juga dipahami untuk
mengukur kecepatan perambatan bunyi di udara.
Contoh lain peristiwa resonansi adalah pada pipa organa. Pipa organa
merupakan semua pipa yang berongga di dalamnya, bahkan Anda dapat membuatnya
dari pipa paralon.
Pipa organa ini ada dua jenis yaitu:
· pipa
organa terbuka berarti kedua ujungnya
terbuka . nada dasar pipa organa terbuka bersesuaian dengan pola sebuah perut
pada bagian ujung dan sebuah simpul pada bagian tengahnya.
· pipa
organa tertutup berarti salah satu ujungnya tertutup dan ujung lain terbuka. Kedua
jenis pipa ini memiliki pola gelombang yang berbeda.
Contoh Soal
Resonansi pertama sebuah tabung kolom udara terjadi saat panjang tabung 15 cm. Tentukan:
a) panjang gelombang bunyi
b) panjang kolom udara saat terjadi resonansi kedua
c) panjang kolom udara saat terjadi resonasi ketiga
d) panjang kolom udara saat terjadi resonansi keempat
e) frekuensi bunyi, jika cepat rambat bunyi adalah 340 m/s
Resonansi pertama sebuah tabung kolom udara terjadi saat panjang tabung 15 cm. Tentukan:
a) panjang gelombang bunyi
b) panjang kolom udara saat terjadi resonansi kedua
c) panjang kolom udara saat terjadi resonasi ketiga
d) panjang kolom udara saat terjadi resonansi keempat
e) frekuensi bunyi, jika cepat rambat bunyi adalah 340 m/s
Pembahasan
a) panjang gelombang bunyi
Resonansi pertama → L = (1/4) x λ
15 = (1/4) x λ
λ = 4 x 15
λ = 60 cm
a) panjang gelombang bunyi
Resonansi pertama → L = (1/4) x λ
15 = (1/4) x λ
λ = 4 x 15
λ = 60 cm
b) panjang kolom udara saat terjadi resonansi kedua
Resonansi kedua → L = (3/4) x λ
L = (3/4) x 60 cm
L = 45 cm
Resonansi kedua → L = (3/4) x λ
L = (3/4) x 60 cm
L = 45 cm
c) panjang kolom udara saat terjadi resonasi ketiga
Resonansi ketiga → L = (5/4) x λ
L = (5/4) x 60 cm
L = 75 cm
Resonansi ketiga → L = (5/4) x λ
L = (5/4) x 60 cm
L = 75 cm
d) panjang kolom udara saat terjadi resonansi keempat
Resonansi keempat → L = (7/4) x λ
L = (7/4) x 60 cm
L = 105 cm
Resonansi keempat → L = (7/4) x λ
L = (7/4) x 60 cm
L = 105 cm
e) frekuensi bunyi, jika cepat rambat bunyi adalah 339
m/s
λ = 60 cm = 0,6 meter
ν = 339 m/s
f = …….Hz
λ = 60 cm = 0,6 meter
ν = 339 m/s
f = …….Hz
f = ν / λ
f = 339 / 0,6
f = 565 Hz
f = 339 / 0,6
f = 565 Hz
D. Alat dan
bahan
1. 1 buah gelas berbahan kaca
2. 1 botol air
3. Penggaris
E. Langkah-langkah
Praktikum
1. menyiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan.
2. Tuang air pada gelas sampai volumenya
1/4 gelas
3. Celup jari telunjuk dan jari tengah pada
air
4. Pegang kaki gelas agar tidak goyang atau
jatuh saat melakukan praktikum
5. Gesek bibir gelas dengan kedua jari yang
telah basah tadi
6. Amati bunyi yang terjadi
7. Tuang air pada gelas kembali sehingga
volumenya menjadi 1/2 gelas
8. Ulangi langkah 2, 3, 4, dan 5
9. Tuang kembali air sehingga volume menjadi
3/4 gelas
10. Ulangi kembali langkah 2, 3, 4, dan 5
F. Hasil pengamatan:
1. Pada saat volume air 1/4 gelas, bunyi
yang dihasilkan sangat nyaring.
2. Pada saat voleme air menjadi
1/2 gelas, bunyinya menjadi sedikit lebih pelan dan lebih berat.
3. Pada saat volumenya ditambah menjadi
3/4 gelas, suaranya menjadi semakin berat dan seperti bass.
G. Kesimpulan
v Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang dapat
merambat melalui berbagai medium, baik gas, cair, maupun padat.
v Semakin besar panjang ruang pada gelas, atau semakin
kecil volume air di dalamnya, maka akan semakin besar frekuensi bunyi yang akan
dihasilkan, begitu sebaliknya, semakin kecil panjang ruang pada gelas, atau
semakin besarnya volume air di dalamnya, maka frekuensi yang dihasilkan akan
semakin kecil. Sehingga, volume air berbanding lurus dengan frekuesi bunyi yang
dihasilnya.
v Gelombang bunyi dihasilkan oleh benda bergetar
sehingga menyebabkan gangguan kerapatan pada medium.
v Gangguan kerapatan pada medium berlangsung melalui
interaksi molekul-molekul medium disepanjang arah perambatan gelombang.
Adapun Molekul hanya bergetar kedepan
dan kebelakang disekitar posisi kesetimbangan.
H. Saran
Sebelum melakukan praktikum terlebih dahulu persiapkanlah alat dan bahan
yang akan digunakan
Daftar Pustaka
Alonso, M. Dan Finn, E.D. 1980. Fundamental University
Physics. New York: . . Addison-Wesley Longman.
Beiser, Arthur. 1999. Konsep Fisika Modern (terjemahan).
Jakarta : Erlangga.
Surya, Yohanes. 1996. Ol
Tidak ada komentar:
Posting Komentar