“AKHLAQ
“
![]() |
![]() |
||||
![]() |
|||||
NAMA : FAISAL FAHMI
KELAS : IX F/B
TAHUN PELAJARAN : 2011-2012
SEKOLAH : SMPN 1 IBUN
KATA PENGANTAR
Puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kita semua sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “AKHLAQ”.
Makalah ini berisikan tentang informasi AKHLAQ atau yang lebih khususnya membahas AKHLAQ Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang perlunya untuk mengetahui atau membedakan akhlak yang baik dan akhlak yang buruk.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Rumusan
Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Akhlaq
B. Pembagian
Akhlaq
1. Akhlaqul
Mahmudah
a. Pengertian
b. Contoh-contoh
Akhlaqul Mahmudah
2. Akhlaqul
Mazmumah
a.
Pengertian
b.
Contoh contoh Akhlaqul Mazmumah
C. Ruang
lingkup Akhlaq
1. Akhlaq
Kepada Alloh SWT
2. Akhlaq
kepada Diri Sendiri
3. Akhlaq
Kepada Keluarga
4. Akhlak
Kepada Sesama Manusia
D. Metode
peningkatan Akhlaq
.BAB
PENUTUP
A. Kesimpulan
B.
Kritik dan Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Akhlak merupakan pondasi yang utama
dalam pembentukan pribadi manusia yang seutuhnya.akhlaq juga menjadikan sifat
kita apakah kita akan menjadi orang yang baik atau berakhlaqul mahmudah atau
menjadi orang yang mempunyai akhlaqul mazmumah.
semakin pesatnya zaman semakin banyak pula orang orang yang kurang
berprilaku baik, itu di karenakan dampak
negative dari kemajuan tekhnologi padahal prilaku baik itu mendatangkan hal
yang baik pula bahkan akan mendapatkan pahala dan sebaliknya jika berprilaku
buruk juga akan mendatangkan yang buruk.
Remaja sekarang banyak yang terjerat terhadap prilaku prilaku buruk.
Banyak Remaja yang tidak bias membedakan
mana prilaku yang baik dan mana prilaku yang buruk oleh karena itu ini menjadi
pokok masalah yang akan di bahas dalam hal ini.
B.
Rumusan Masalah
1.
Pengertian Akhlaq
2.
Pembagian Akhlaq
3.
Ruang Lingkup Akhlaq
4.
Metode Peningkatan Akhlaqul Mahmudah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
akhlak
Akhlak secara
terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan
secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Akhlak merupakan bentuk
jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa arab yang berarti perangai,
tingkah laku, atau tabiat. Tiga pakar di bidang akhlak yaitu Ibnu Miskwaih, Al
Ghazali dan Ahmad Amin menyatakan bahwa akhlak adalah perangai yang melekat
pada diri seseorang yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa
mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu
Kata akhlak diartikan sebagai suatu
tingkah laku, tetapi tingkah laku tersebut harus dilakukan secara
berulang-ulang tidak cukup hanya sekali melakukan perbuatan baik, atau hanya
sewaktu-waktu saja. Seseorang dapat dikatakan berakhlak jika timbul dengan
sendirinya didorong oleh motivasinya dari dalam diri dan dilakukan tanpa banyak
pertimbangan pemikiran apalagi pertimbangan yang sering diulang-ulang, sehingga
terkesan sebagai keterpaksaan untuk berbuat. Apabila perbuatan tersebut
dilakukan dengan terpaksa bukanlah pencerminan dari akhlak.
Dalam Encyclopedia Brittanica, akhlak
disebut sebagai Ilmu akhlak yang mempunyai arti sebagai studi yang Sistematis
tentang tabiar dari pengertian nilai baik buruk, seharusnya benar, salah dan
sebaginya tentang prinsip umum dan dapat diterapkan terhadap sesuatu,
selanjutnya dapat disebut juga sebagai filsafat moral.
B. Pembagian Akhlaq
1.
Akhlaqul Mahmudah
a.
pengertian akhlaqul mahmudah
Akhlak
mahmudah ataun di sebut juga akhlaqul kariman artinya “Baik” dalam bahsa arab
disebut “khair”, dalam bahasa inggris disebut “good”. Dari beberapa kamus dan
ensiklopedia diperoleh pengertian “baik” sebagai berikut :
a) Baik
berarti sesuatu yang telah mencapai kesempurnaan.
b) Baik
berarti yang menimbulkan rasa keharuan dalam keputusan, kesenangan persesuaian,
dst.
c) Baik
berarti sesuatu yang mempunyai nilai kebenaran atau nilai yang diharapkan dan
member keputusan.
d) Sesuatu
yang dikatakan baik, bila ia mendatangkan rahmat, member perasaan senang atau
bahagia, bila ia dihargai secara positif
Jadi,
akhlakul karimah berarti tingkah laku yang terpuji yang merupakan tanda
kesempurnaan iman seseorang kepada Allah SWT . Akhlakul karimah dilahirkan
berdasarkan sifat-sifat yang terpuji. Orang yang memiliki akhlak terpuji ini
dapat bergaul dengan masyarakat luas karena dapat melahirkan sifat saling
tolong menolong dan menghargai sesamanya. Akhlak yang baik bukanlah semata-mata
teori yang muluk-muluk, melainkan ahklak sebagai tindak tanduk manusia yang
keluar dari hati. Akhlak yang baik merupakan sumber dari segala perbuatan yang
sewajarnya.
b.
Contoh contoh Akhlaqul Mahmudah
a)
Bersifat Iman
bersifat Iman ialah percaya terhadap
Alloh SWT, Malaikat, Rosul, Kitab, Hari akhir dan percaya Qodo dan qodar
b)
Bersyukur
Syukur menurut kamus “Al-mu’jamu
al-wasith” adalah mengakui adanya kenikmatan dan menampakkannya serta memuji
(atas) pemberian nikmat tersebut.Sedangkan makna syukur secara syar’i adalah :
Menggunakan nikmat AllahSWT dalam (ruang lingkup) hal-hal yang dicintainya.
Lawannya syukur adalah kufur.Yaitu dengan cara tidak memanfaatkan nikmat
tersebut, atau menggunakannya pada hal-hal yang dibenci oleh Allah SWT
c)Ikhlas
Kata
ikhlas mempunyai beberapa pengertian. Menurut al-Qurtubi, ikhlas pada dasarnya
berarti memurnikan perbuatan dari pengaruh-pengaruh makhluk. Abu Al-Qasim
Al-Qusyairi mengemukakan arti ikhlas dengan menampilkan sebuah riwayat dari
Nabi Saw, “Aku pernah bertanya kepada Jibril tentang ikhlas. Lalu Jibril
berkata, “Aku telah menanyakan hal itu kepada Allah,” lalu Allah berfirman,
“(Ikhlas) adalah salah satu dari rahasiaku yang Aku berikan ke dalam hati
orang-orang yang kucintai dari kalangan hamba-hamba-Ku.”
d)
Bersifat baik dan benar
Benar ialah memberitahukan
(menyatakan) sesuatu yang sesuai dengan apa-apa yang terjadi.
e)Bersifat
amanah
Amanah ialah kesetiaan, ketulusan
hati, kepercayaan atau kejujuran.
f) Bersifat
adil
Sesuatu bisa dikatakan adil apabila
seseorang mengambil haknya dengan cara yang benar atau memerikan hak orang lain
tanpa mengurangi haknya.
g) Bersifat
kasih sayang
Pada dasarnya sifat kasih sayang
(ar-rahman) adalah fitrah yang dianugerahkan Allah kepada makhlukNya. Ruang
lingkup ar-rahman dapat diutarakan dalam beberapa tingkatan, yaitu:
o
Kasih sayang dalam lingkungan
keluarga
o
Kasih sayang dalam lingkungan
tetangga dan masyarakat
o
Kasih sayang dalam lingkungan bangsa
o
Kasih sayang dalam lingkungan
keagamaan
h)
Bersifat hormat
Hormat (al-iqtishad) ialah
mengguanakan segala sesuatu yang tersedia berupa harta benda, waktu, dan tenaga
menurut ukuran keperluan. Mengambil jalan tengah, tidak kurang dan tidak
berlebihan.
i) Bersifat
berani
Berani
bukanlah semata-mata berani berkelahi di medan laga, melainkan suatu sikap
mental seseorang, dapat menguasai jiwanya dan berbuat menurut semestinya.
j) Bersifat
kuat
Kuat termasuk dalam rangkaian
fadhilah akhlakul karimah yaitu kekuatan pribadi manusia yang meliputi kekuatan
fisik dan jasmani, kekuatan jiwa dan akal.
k)
Bersifat malu
Malu adalah malu terhadap Allah dan
malu kepada dirinya sendiri apabila melanggar peraturan-peraturan Allah.
l) Menjaga
kesucian diri
Menjaga kesucian diri adalah menjaga
diri dari segala tuduhan, fitnah, dan perbuatan keji lainnya. Hal ini dapat
dilakukan mulai dari memelihara hati (qalbu) untuk tidak membuat rencana dan
angan-angan yang buruk.
m)
Menepati janji
Janji ialah suatu ketetapan yang
dibuat dan disepakati oleh seseorang untuk orang lain atau dirinya sendiri
untuk dilaksanakan sesuatu ketetapannya
2.
Akhlaqul mazmumah
a.
Pengertian Akhlaqul Mazmumah
Akhalak
mazmumah ialah perangai atau tingkah laku yang tercermin pada diri manusia yang
cenderung melekat dalam bentuk yang tidak menyenangkan orang lain. Dalam beberapa
kamus dan ensiklopedia dihimpun pengertian “buruk” sebagai berikut:
a) Rusak atau
tudak baik, jahat, tidak menyenangkan, tidak elok, jelek.
b) Perbuatan
yang tidak sopan, kurang ajar, jahat, tidak menyenangkan.
c) Segala
yang tercela, lawan baik, lawan pantas, lawan bagus, perbuatan yang
bertentangan dengan norma-norma atau agama, adat istiadat, dan masyarakat yang
berlaku.
Jadi akhlakul mazmumah ialah
perilaku yang kurang baik atau tidak menyenangkan yang merupakan kurang
sempurnanya iman seseorang kepada Alloh SWT, Akhlakul mazmumah di lahirkan atas
sifat sifat yang kurang terpuji. Orang yang memiliki akhlakul mazmumah jarang
ataupun susah bergaul dalam masyarakat karena masyarakat atau orang orang tidak
begitu suka terhadap akhlaknya.
b.
Contoh-contoh
akhlaqul mazmumah
a)
Sifat Dengki
Dengki
menurut bahasa (etmologi) berarti menaruh perasaan marah karena sesuatu yang
amat sangat kepada kekurangan orng lain.
b) Sifat iri
hati
Iri berarti merasa kurang senang
melihat kelebihan orang lain, kurang senang melihat orang lain beruntung ,
cemburu dengan keberuntungan orang lain, tidak rela apabila orang lain mendapat
nikmat dan kebahagiaan.
c) Sifat
sombong
Sombong yaitu menganggap dirinya
lebih dari orang lain sehingga ia berusaha menutupi dan tidak mau mengakui
kekurangan dirinya, selalu merasa lebih besar, lebih kaya, lebih pintar, lebih
dihormati, dan lebih beruntung dari yang lainnya.
d) Sifat riya
Riya yaitu berbuat amal karena
didasarkan ingin mendapat pujian dari orang lain, agar dipercayai orang lain,
agar ia dicintai orang lain, karena ingin dilihat orang lain.
C.
Ruang Lingkup Akhlak
1. Akhlak kepada Allah SWT
Beberapa akhlak yang sudah menjadi
kewajiban bagi kita sebagai mahluk kepada kholiq-Nya, diantaranya:
· Beribadah
kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk menyembah-Nya sesuai
denganperintah-Nya. Seorang muslim beribadah membuktikan ketundukkan terhadap
perintah Allah.
·
Berzikir kepada Allah, yaitu
mengingat Allah dalam berbagai situasi dan kondisi, baik diucapkan dengan mulut
maupun dalam hati. Berzikir kepada Allah melahirkan ketenangan dan ketentraman
hati.
·
Berdo’a kepada Allah, yaitu memohon
apa saja kepada Allah. Do’a merupakan inti ibadah, karena ia merupakan
pengakuan akan keterbatasan dan penerapan akhlak dalam Kehidupan.
·
Tawakal kepada Allah, yaitu berserah
diri sepenuhnya kepada Allah dan menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat
dari suatu keadaan.
·
Tawaduk kepada Allah, yaitu rendah
hati di hadapan Allah. Mengakui bahwa dirinya rendah dan hina di hadapan Allah
Yang Maha Kuasa, oleh karena itu idak layak kalau hidup dengan angkuh dan
sombong, tidak mau memaafkan orang lain, dan pamrih dalam melaksanakan ibadah
kepada Allah.
Seorang muslim harus menjaga
akhlaknya terhadap Allah swt, tidak mengotorinya dengan perbuatan syirik
kepada-Nya. Sahabat Ismail bin Umayah pernah meminta nasihat kepada Rasulullah
saw, lalu Rasulyllah memberinya nasihat singkat dengan mengingatkan, “Janganlah
kamu menjadi manusia musyrik, menyekutukan Allah swt dengan sesuatupun, meski
kamu harus menerima resiko kematian dengan cara dibakar hidup-hidup atau tubuh
kamu dibelah menjadi dua“. (HR. Ibnu Majah)
2. Akhlak kepada Diri Sendiri
Adapun
Kewajiban kita terhadap diri sendiri dari segi akhlak, di antaranya:
o
Sabar, yaitu
prilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil dari pengendalian
nafsu dan penerimaan terhadap apa yang menimpanya. Sabar diungkapkan ketika
melaksanakan perintah, menjauhi larangan dan ketika ditimpa musibah.
o
Syukur,
yaitu sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah yang tidak bisa
terhitung banyaknya. Syukur diungkapkan dalam bentuk ucapan dan perbuatan.
Syukur dengan ucapan adalah memuji Allah dengan bacaan Alhamdulillah,
sedangkan syukur dengan perbuatan dilakukan dengan menggunakan dan memanfaatkan
nikmat Allah sesuai dengan aturan-Nya.
o
Tawaduk,
yaitu rendah hati, selalu menghargai siapa saja yang dihadapinya, orang tua,
muda, kaya atau miskin. Sikap tawaduk melahirkan ketenangan jiwa, menjauhkan
dari sifat iri dan dengki yang menyiksa diri sendiri dan tidak menyenangkan
orang lain.
3.
Akhlak kepada keluarga
Akhlak
terhadap keluarga adalah mengembangkann kasih sayang di antara anggota
keluarga yang diungkapkan dalam
bentuk komunikasi. Akhlak kepada ibu bapak adalah berbuat baik kepada keduanya
dengan ucapan dan perbuatan. Berbuat baik kepada ibu bapak dibuktikan dalam
bentuk-bentuk perbuatan antara lain : menyayangi dan mencintai ibu bapak
sebagai bentuk terima kasih dengan cara bertutur kata sopan dan lemah lembut,
mentaati perintah, meringankan beban, serta menyantuni mereka jika sudah tua
dan tidak mampu lagi berusaha.
Komunikasi yang didorong oleh rasa
kasih sayang yang tulus akan dirasakan oleh seluruh anggota keluarga. Apabila
kasih sayang telah mendasari komunikasi orang tua dengan anak, maka akan lahir
wibawa pada orang tua. Demikian sebaliknya, akan lahir kepercayaan orang tua
pada anak oleh karena itu kasih sayang harus menjadi muatan utama dalam
komunikasisemua pihak dalam keluarga.
Dari komunikasi semacam itu akan
lahir saling keterikatan batin,keakraban, dan keterbukaan di antara anggota
keluarga dan menghapuskan kesenjangan di antara mereka. Dengan demikian rumah
bukan hanya menjadi tempat menginap, tetapi betul-betul menjadi tempat tinggal
yang damai dan menyenangkan, menjadi surga bagi penghuninya. Melalui komunikasi
seperti itu pula dilakukan pendidikan dalam keluarga, yaitu menanamkan nilai-nilai
moral kepada anak-anak sebagai landasan bagi pendidikan yang akan mereka terima
pada masa-masa selanjutnya.
4.
Akhlak kepada Sesama Manusia
Berakhlak
baik terhadap sesama pada hakikatnya merupakan wujud dari rasa kasih sayang dan
hasil dari keimanan yang benar, sebagaimana sabda Rasulullah saw, “Mukmin
yang paling sempurna imanya ialah yang paling baik akhlaknya. Dan yang paling
baik diantara kamu ialah mereka yang paling baik terhadap isterinya“. (HR.
Ahmad).
D. Metode
Peningkatan Akhlaq
1.
Komitmen
dengan Jalan Hidup Islam
Setiap muslim harus memiliki komitmen
dengan jalan hidup islam yang bersumber dari Al-Quran dan Sunnah Rasul, serta
sejarah hidupnya sebab mencari jalan hidup selain dari dua sumber ini adalah
suatu kesesatan. Jalan hidup ini adalah segala sesuatu yang dihalalkan atau
diharamkan oleh Alloh.
2. Loyal kepada Alloh, RasulNya, dan
Islam
Loyalitas ini dilakukan untuk Alloh,
rasulNya,untuk orang-orang saleh dan nilai-nilai akhlak yang dibawa Islam.
Konsekuensinya, orang islam tidak boleh loyal kepada musuh Alloh dan kepada
selain Alloh atau musyrik. Islam mengangkat harkat orang-orang saleh dan
mengukuhkan kewibawaaan mereka.
3. Kesungguhan dalam Menjalani kehidupan
3. Kesungguhan dalam Menjalani kehidupan
Kesungguhan mempunyai dua pengertian yaitu :
a)
.
Ijtihad (bersungguh-sungguh) adalah berusaha dengan mengerahkan segala
kemampuan yang ada untuk mencapai suatu tujuan.
b)
Tark
al-hazl (meninggalkan sendau gurau) adalah mengerjakan suatu pekerjaan dengan
tidak main-main atau sia-sia. Seorang muslim dituntut untuk melewati fase-fase
kehidupannya dengan serius dan mengerahkan segala kemampuan serta menanggung
penderitaan dan pengorbanan dijalan Alloh.
4. Sikap Toleran/Tasamuh dan Memaafkan
Bagi kaum muslimin, toleransi berarti tidak membela ide atau mahzabnya secara membuta, tetapi mengikuti mana yang ternyata benar. Islam tidak mengajarkan kasar kecuali dalam peperangan dan pertempuran dijalan Alloh.
5. Sikap Moderat terhadap Orang Lain dan Segala Sesuatu
Moderat adalah pertengahan diantara dua sifat secara kualitas dan kuantitas atau proporsional. Orang yang moderat berarti orang yang berada diantara ifrat dan tafritatau diantara kencang (tasyaddud) dan longgar (tasyayyub). Alloh telah menganugrahkan nikmatNya kepada orang islam dengan dijadikannya ummatan wasatan. Yakni umat keadilan, pertengahan dan kebaikan. Umat islam berada di tengah sebagai umat moderat yang mengakomodir kepentingan rohani dengan kebutuhan jasmani.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan
dari semua bahwa Akhlaq adalah pondasi dasar manusia untuk menjadi baik dan
lebih baik lagi dan mengarah pada tujuan hidup. Akhlaq juga terbagi dua yaitu
Akhlaqul Mahmudah/Karimah prilaku yang baik dan Akhlaqul Mazmumah prilaku yang
tercela atau kurang baik dalam hal ini juga terdapat ruang lingkup akhlak yang
terpenting adalah ruang lingkup keluarga karena dari situ cikal bakal manusia
tahu mana yang baik dan mana yang benar dan ada juga metode metode yang insya
alloh bisa mengubah akhlaqul mazmumah menjadi akhlaqul mahmudah dan
meningkatkan lagi akhlaqul mahmudah
B.
Kritik
dan Saran
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai
akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar