counters

Kamis, 03 Juli 2014

Makalah Akhlaq (Ahklaqul Mahmudah/Akhlaqul Karimah dan Akhlaqul Mazmumah)



“AKHLAQ “













 











NAMA : FAISAL FAHMI

KELAS : IX F/B



TAHUN PELAJARAN : 2011-2012
SEKOLAH : SMPN 1 IBUN











KATA PENGANTAR


Puji syukur mari kita  panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kita semua sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “AKHLAQ”.

Makalah ini berisikan tentang informasi AKHLAQ atau yang lebih khususnya membahas AKHLAQ  Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang perlunya untuk mengetahui atau membedakan akhlak yang baik dan akhlak yang buruk.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.


















Daftar Isi
Kata Pengantar                                                                                                          
Daftar Isi                                                                                                                    
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang                                                                                                     
B.     Rumusan Masalah                                                                                          
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Akhlaq                                                                                        
B.     Pembagian Akhlaq                                                                                        
1.      Akhlaqul Mahmudah                                                                                              
a.       Pengertian                                                                                                                             
b.      Contoh-contoh Akhlaqul Mahmudah                                                 
2.      Akhlaqul Mazmumah                                                                                 
a.         Pengertian                                                                                                  
b.        Contoh contoh Akhlaqul Mazmumah                                           
C.     Ruang lingkup Akhlaq                                                                                  
1.      Akhlaq Kepada Alloh SWT                                                                     
2.      Akhlaq kepada Diri Sendiri                                                              
3.      Akhlaq Kepada Keluarga                                                                              
4.      Akhlak Kepada Sesama Manusia                                                     
D.    Metode peningkatan Akhlaq                                                                                                                   
.BAB
PENUTUP
A.  Kesimpulan                                                                                                     
B.   Kritik dan Saran                                                                                              






BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang

Akhlak merupakan pondasi yang utama dalam pembentukan pribadi manusia yang seutuhnya.akhlaq juga menjadikan sifat kita apakah kita akan menjadi orang yang baik atau berakhlaqul mahmudah atau menjadi orang yang mempunyai akhlaqul mazmumah.  semakin pesatnya zaman semakin banyak pula orang orang yang kurang berprilaku baik,  itu di karenakan dampak negative dari kemajuan tekhnologi padahal prilaku baik itu mendatangkan hal yang baik pula bahkan akan mendapatkan pahala dan sebaliknya jika berprilaku buruk juga akan mendatangkan yang buruk.  Remaja sekarang banyak yang terjerat terhadap prilaku prilaku buruk. Banyak Remaja yang tidak bias  membedakan mana prilaku yang baik dan mana prilaku yang buruk oleh karena itu ini menjadi pokok masalah yang akan di bahas dalam hal ini.

B.     Rumusan Masalah
1.      Pengertian Akhlaq
2.      Pembagian Akhlaq
3.      Ruang Lingkup Akhlaq
4.      Metode Peningkatan Akhlaqul Mahmudah



BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian  akhlak
Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat. Tiga pakar di bidang akhlak yaitu Ibnu Miskwaih, Al Ghazali dan Ahmad Amin menyatakan bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu

Kata akhlak diartikan sebagai suatu tingkah laku, tetapi tingkah laku tersebut harus dilakukan secara berulang-ulang tidak cukup hanya sekali melakukan perbuatan baik, atau hanya sewaktu-waktu saja. Seseorang dapat dikatakan berakhlak jika timbul dengan sendirinya didorong oleh motivasinya dari dalam diri dan dilakukan tanpa banyak pertimbangan pemikiran apalagi pertimbangan yang sering diulang-ulang, sehingga terkesan sebagai keterpaksaan untuk berbuat. Apabila perbuatan tersebut dilakukan dengan terpaksa bukanlah pencerminan dari akhlak.
Dalam Encyclopedia Brittanica, akhlak disebut sebagai Ilmu akhlak yang mempunyai arti sebagai studi yang Sistematis tentang tabiar dari pengertian nilai baik buruk, seharusnya benar, salah dan sebaginya tentang prinsip umum dan dapat diterapkan terhadap sesuatu, selanjutnya dapat disebut juga sebagai filsafat moral.
B.   Pembagian Akhlaq
1.        Akhlaqul Mahmudah
a.       pengertian akhlaqul mahmudah
            Akhlak mahmudah ataun di sebut juga akhlaqul kariman artinya “Baik” dalam bahsa arab disebut “khair”, dalam bahasa inggris disebut “good”. Dari beberapa kamus dan ensiklopedia diperoleh pengertian “baik” sebagai berikut :
a)   Baik berarti sesuatu yang telah mencapai kesempurnaan.
b)   Baik berarti yang menimbulkan rasa keharuan dalam keputusan, kesenangan persesuaian, dst.
c)   Baik berarti sesuatu yang mempunyai nilai kebenaran atau nilai yang diharapkan dan member keputusan.
d)   Sesuatu yang dikatakan baik, bila ia mendatangkan rahmat, member perasaan senang atau bahagia, bila ia dihargai secara positif
            Jadi, akhlakul karimah berarti tingkah laku yang terpuji yang merupakan tanda kesempurnaan iman seseorang kepada Allah SWT . Akhlakul karimah dilahirkan berdasarkan sifat-sifat yang terpuji. Orang yang memiliki akhlak terpuji ini dapat bergaul dengan masyarakat luas karena dapat melahirkan sifat saling tolong menolong dan menghargai sesamanya. Akhlak yang baik bukanlah semata-mata teori yang muluk-muluk, melainkan ahklak sebagai tindak tanduk manusia yang keluar dari hati. Akhlak yang baik merupakan sumber dari segala perbuatan yang sewajarnya.
b.      Contoh contoh Akhlaqul Mahmudah
a)   Bersifat Iman
bersifat Iman ialah percaya terhadap Alloh SWT, Malaikat, Rosul, Kitab, Hari akhir dan percaya  Qodo dan qodar
b)   Bersyukur
Syukur menurut kamus “Al-mu’jamu al-wasith” adalah mengakui adanya kenikmatan dan menampakkannya serta memuji (atas) pemberian nikmat tersebut.Sedangkan makna syukur secara syar’i adalah : Menggunakan nikmat AllahSWT dalam (ruang lingkup) hal-hal yang dicintainya. Lawannya syukur adalah kufur.Yaitu dengan cara tidak memanfaatkan nikmat tersebut, atau menggunakannya pada hal-hal yang dibenci oleh Allah SWT
c)Ikhlas
Kata ikhlas mempunyai beberapa pengertian. Menurut al-Qurtubi, ikhlas pada dasarnya berarti memurnikan perbuatan dari pengaruh-pengaruh makhluk. Abu Al-Qasim Al-Qusyairi mengemukakan arti ikhlas dengan menampilkan sebuah riwayat dari Nabi Saw, “Aku pernah bertanya kepada Jibril tentang ikhlas. Lalu Jibril berkata, “Aku telah menanyakan hal itu kepada Allah,” lalu Allah berfirman, “(Ikhlas) adalah salah satu dari rahasiaku yang Aku berikan ke dalam hati orang-orang yang kucintai dari kalangan hamba-hamba-Ku.”


d)   Bersifat baik dan benar
Benar ialah memberitahukan (menyatakan) sesuatu yang sesuai dengan apa-apa yang terjadi.
e)Bersifat amanah
Amanah ialah kesetiaan, ketulusan hati, kepercayaan atau kejujuran.
f) Bersifat adil
Sesuatu bisa dikatakan adil apabila seseorang mengambil haknya dengan cara yang benar atau memerikan hak orang lain tanpa mengurangi haknya.
g) Bersifat kasih sayang
Pada dasarnya sifat kasih sayang (ar-rahman) adalah fitrah yang dianugerahkan Allah kepada makhlukNya. Ruang lingkup ar-rahman dapat diutarakan dalam beberapa tingkatan, yaitu:
o   Kasih sayang dalam lingkungan keluarga
o   Kasih sayang dalam lingkungan tetangga dan masyarakat
o   Kasih sayang dalam lingkungan bangsa
o   Kasih sayang dalam lingkungan keagamaan
h)                  Bersifat hormat
Hormat (al-iqtishad) ialah mengguanakan segala sesuatu yang tersedia berupa harta benda, waktu, dan tenaga menurut ukuran keperluan. Mengambil jalan tengah, tidak kurang dan tidak berlebihan.
i)  Bersifat berani
Berani bukanlah semata-mata berani berkelahi di medan laga, melainkan suatu sikap mental seseorang, dapat menguasai jiwanya dan berbuat menurut semestinya.


j)  Bersifat kuat
Kuat termasuk dalam rangkaian fadhilah akhlakul karimah yaitu kekuatan pribadi manusia yang meliputi kekuatan fisik dan jasmani, kekuatan jiwa dan akal.
k)                  Bersifat malu
Malu adalah malu terhadap Allah dan malu kepada dirinya sendiri apabila melanggar peraturan-peraturan Allah.
l)  Menjaga kesucian diri
Menjaga kesucian diri adalah menjaga diri dari segala tuduhan, fitnah, dan perbuatan keji lainnya. Hal ini dapat dilakukan mulai dari memelihara hati (qalbu) untuk tidak membuat rencana dan angan-angan yang buruk.
m)                Menepati janji
Janji ialah suatu ketetapan yang dibuat dan disepakati oleh seseorang untuk orang lain atau dirinya sendiri untuk dilaksanakan sesuatu ketetapannya

2.        Akhlaqul mazmumah
a.       Pengertian Akhlaqul Mazmumah
            Akhalak mazmumah ialah perangai atau tingkah laku yang tercermin pada diri manusia yang cenderung melekat dalam bentuk yang tidak menyenangkan orang lain. Dalam beberapa kamus dan ensiklopedia dihimpun pengertian “buruk” sebagai berikut:
a)   Rusak atau tudak baik, jahat, tidak menyenangkan, tidak elok, jelek.
b)   Perbuatan yang tidak sopan, kurang ajar, jahat, tidak menyenangkan.
c)   Segala yang tercela, lawan baik, lawan pantas, lawan bagus, perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma atau agama, adat istiadat, dan masyarakat yang berlaku.
Jadi akhlakul mazmumah ialah perilaku yang kurang baik atau tidak menyenangkan yang merupakan kurang sempurnanya iman seseorang kepada Alloh SWT, Akhlakul mazmumah di lahirkan atas sifat sifat yang kurang terpuji. Orang yang memiliki akhlakul mazmumah jarang ataupun susah bergaul dalam masyarakat karena masyarakat atau orang orang tidak begitu suka terhadap akhlaknya.


b.       Contoh-contoh akhlaqul mazmumah
a)   Sifat Dengki
Dengki menurut bahasa (etmologi) berarti menaruh perasaan marah karena sesuatu yang amat sangat kepada kekurangan orng lain.
b)   Sifat iri hati
Iri berarti merasa kurang senang melihat kelebihan orang lain, kurang senang melihat orang lain beruntung , cemburu dengan keberuntungan orang lain, tidak rela apabila orang lain mendapat nikmat dan kebahagiaan.
c)   Sifat sombong
Sombong yaitu menganggap dirinya lebih dari orang lain sehingga ia berusaha menutupi dan tidak mau mengakui kekurangan dirinya, selalu merasa lebih besar, lebih kaya, lebih pintar, lebih dihormati, dan lebih beruntung dari yang lainnya.
d)   Sifat riya
Riya yaitu berbuat amal karena didasarkan ingin mendapat pujian dari orang lain, agar dipercayai orang lain, agar ia dicintai orang lain, karena ingin dilihat orang lain.

C.   Ruang Lingkup Akhlak
1.  Akhlak kepada Allah SWT
Beberapa akhlak yang sudah menjadi kewajiban bagi kita sebagai mahluk kepada kholiq-Nya, diantaranya:
·       Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk menyembah-Nya sesuai denganperintah-Nya. Seorang muslim beribadah membuktikan ketundukkan terhadap perintah Allah.
·       Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan kondisi, baik diucapkan dengan mulut maupun dalam hati. Berzikir kepada Allah melahirkan ketenangan dan ketentraman hati.
·       Berdo’a kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah. Do’a merupakan inti ibadah, karena ia merupakan pengakuan akan keterbatasan dan penerapan akhlak dalam Kehidupan.
·       Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan.
·       Tawaduk kepada Allah, yaitu rendah hati di hadapan Allah. Mengakui bahwa dirinya rendah dan hina di hadapan Allah Yang Maha Kuasa, oleh karena itu idak layak kalau hidup dengan angkuh dan sombong, tidak mau memaafkan orang lain, dan pamrih dalam melaksanakan ibadah kepada Allah.
Seorang muslim harus menjaga akhlaknya terhadap Allah swt, tidak mengotorinya dengan perbuatan syirik kepada-Nya. Sahabat Ismail bin Umayah pernah meminta nasihat kepada Rasulullah saw, lalu Rasulyllah memberinya nasihat singkat dengan mengingatkan, “Janganlah kamu menjadi manusia musyrik, menyekutukan Allah swt dengan sesuatupun, meski kamu harus menerima resiko kematian dengan cara dibakar hidup-hidup atau tubuh kamu dibelah menjadi dua“. (HR. Ibnu Majah)
2.  Akhlak kepada Diri Sendiri
Adapun Kewajiban kita terhadap diri sendiri dari segi akhlak, di antaranya:
o   Sabar, yaitu prilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil dari pengendalian nafsu dan penerimaan terhadap apa yang menimpanya. Sabar diungkapkan ketika melaksanakan perintah, menjauhi larangan dan ketika ditimpa musibah.
o   Syukur, yaitu sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah yang tidak bisa terhitung banyaknya. Syukur diungkapkan dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Syukur dengan ucapan adalah memuji Allah dengan bacaan Alhamdulillah, sedangkan syukur dengan perbuatan dilakukan dengan menggunakan dan memanfaatkan nikmat Allah sesuai dengan aturan-Nya.
o   Tawaduk, yaitu rendah hati, selalu menghargai siapa saja yang dihadapinya, orang tua, muda, kaya atau miskin. Sikap tawaduk melahirkan ketenangan jiwa, menjauhkan dari sifat iri dan dengki yang menyiksa diri sendiri dan tidak menyenangkan orang lain.
3.      Akhlak kepada keluarga
Akhlak terhadap keluarga adalah mengembangkann kasih sayang di antara anggota
keluarga yang diungkapkan dalam bentuk komunikasi. Akhlak kepada ibu bapak adalah berbuat baik kepada keduanya dengan ucapan dan perbuatan. Berbuat baik kepada ibu bapak dibuktikan dalam bentuk-bentuk perbuatan antara lain : menyayangi dan mencintai ibu bapak sebagai bentuk terima kasih dengan cara bertutur kata sopan dan lemah lembut, mentaati perintah, meringankan beban, serta menyantuni mereka jika sudah tua dan tidak mampu lagi berusaha.
Komunikasi yang didorong oleh rasa kasih sayang yang tulus akan dirasakan oleh seluruh anggota keluarga. Apabila kasih sayang telah mendasari komunikasi orang tua dengan anak, maka akan lahir wibawa pada orang tua. Demikian sebaliknya, akan lahir kepercayaan orang tua pada anak oleh karena itu kasih sayang harus menjadi muatan utama dalam komunikasisemua pihak dalam keluarga.
Dari komunikasi semacam itu akan lahir saling keterikatan batin,keakraban, dan keterbukaan di antara anggota keluarga dan menghapuskan kesenjangan di antara mereka. Dengan demikian rumah bukan hanya menjadi tempat menginap, tetapi betul-betul menjadi tempat tinggal yang damai dan menyenangkan, menjadi surga bagi penghuninya. Melalui komunikasi seperti itu pula dilakukan pendidikan dalam keluarga, yaitu menanamkan nilai-nilai moral kepada anak-anak sebagai landasan bagi pendidikan yang akan mereka terima pada masa-masa selanjutnya.
4.      Akhlak kepada Sesama Manusia
Berakhlak baik terhadap sesama pada hakikatnya merupakan wujud dari rasa kasih sayang dan hasil dari keimanan yang benar, sebagaimana sabda Rasulullah saw, “Mukmin yang paling sempurna imanya ialah yang paling baik akhlaknya. Dan yang paling baik diantara kamu ialah mereka yang paling baik terhadap isterinya“. (HR. Ahmad).

D.    Metode Peningkatan Akhlaq
1.         Komitmen dengan Jalan Hidup Islam
Setiap muslim harus memiliki komitmen dengan jalan hidup islam yang bersumber dari Al-Quran dan Sunnah Rasul, serta sejarah hidupnya sebab mencari jalan hidup selain dari dua sumber ini adalah suatu kesesatan. Jalan hidup ini adalah segala sesuatu yang dihalalkan atau diharamkan oleh Alloh.
2.      Loyal kepada Alloh, RasulNya, dan Islam
Loyalitas ini dilakukan untuk Alloh, rasulNya,untuk orang-orang saleh dan nilai-nilai akhlak yang dibawa Islam. Konsekuensinya, orang islam tidak boleh loyal kepada musuh Alloh dan kepada selain Alloh atau musyrik. Islam mengangkat harkat orang-orang saleh dan mengukuhkan kewibawaaan mereka.
3. Kesungguhan dalam Menjalani kehidupan

Kesungguhan mempunyai dua pengertian yaitu :
a)      . Ijtihad (bersungguh-sungguh) adalah berusaha dengan mengerahkan segala kemampuan yang ada untuk mencapai suatu tujuan.
b)      Tark al-hazl (meninggalkan sendau gurau) adalah mengerjakan suatu pekerjaan dengan tidak main-main atau sia-sia. Seorang muslim dituntut untuk melewati fase-fase kehidupannya dengan serius dan mengerahkan segala kemampuan serta menanggung penderitaan dan pengorbanan dijalan Alloh.

4. Sikap Toleran/Tasamuh dan Memaafkan

Bagi kaum muslimin, toleransi berarti tidak membela ide atau mahzabnya secara membuta, tetapi mengikuti mana yang ternyata benar. Islam tidak mengajarkan kasar kecuali dalam peperangan dan pertempuran dijalan Alloh.


5. Sikap Moderat terhadap Orang Lain dan Segala Sesuatu

Moderat adalah pertengahan diantara dua sifat secara kualitas dan kuantitas atau proporsional. Orang yang moderat berarti orang yang berada diantara ifrat dan tafritatau diantara kencang (tasyaddud) dan longgar (tasyayyub). Alloh telah menganugrahkan nikmatNya kepada orang islam dengan dijadikannya ummatan wasatan. Yakni umat keadilan, pertengahan dan kebaikan. Umat islam berada di tengah sebagai umat moderat yang mengakomodir kepentingan rohani dengan kebutuhan jasmani.

BAB III
 PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari semua bahwa Akhlaq adalah pondasi dasar manusia untuk menjadi baik dan lebih baik lagi dan mengarah pada tujuan hidup. Akhlaq juga terbagi dua yaitu Akhlaqul Mahmudah/Karimah prilaku yang baik dan Akhlaqul Mazmumah prilaku yang tercela atau kurang baik dalam hal ini juga terdapat ruang lingkup akhlak yang terpenting adalah ruang lingkup keluarga karena dari situ cikal bakal manusia tahu mana yang baik dan mana yang benar dan ada juga metode metode yang insya alloh bisa mengubah akhlaqul mazmumah menjadi akhlaqul mahmudah dan meningkatkan lagi akhlaqul mahmudah
B.   Kritik dan Saran
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar