KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “MAKALAH KIMIA”
Makalah ini berisikan tentang informasi MINYAK BUMI atau yang lebih khususnya membahas MINYAK BUMI Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang MINYAK BUMI
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 : A. Teori Pembentukan Minyak Bumi
(1) Teori Biogenetik (Teori Organik)
(2) Teori Anorganik
(3) Teori
Duplex
B. Komponen minyak bumi
A. Golongan Alkana
B. Golongan Sikloalkana
C. Golongan Hidrokarbon Aromatik
D.
Senyawa – Senyawa Lain
C. Perbedaan Premium, Pertamax dan Pertamax
Plus
1. Premium
2. Pertamax
3. Pertamax Plus
D. Perbedaan LPG dan LNG
1.
LPG
2.
LNG
E. Dampak dari pembakaran
bengsin
BAB 1
A. Teori Pembentukan Minyak Bumi
Minyak
bumi, gas alam, dan batu bara berasal dari pelapukan sisa-sisa makhluk hidup,
sehingga disebut bahan bakar fosil. Proses pembentukannya memerlukan waktu yang
sangat lama sehingga termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Minyak
bumi sering disebut dengan emas cair karena nilainya yang sangat tinggi dalam
peradaban modern. Pertanian, industri, transportasi, dan sistem-sistem
komunikasi sangat bergantung pada bahan bakar ini, sehingga berpengaruh pada
seluruh kegiatan kehidupan suatu bangsa.Minyak bumi dan gas alam merupakan
sumber utama energi dunia, yaitu mencapai 65,5%, selanjutnya batubara 23,5%,
tenaga air 6%, serta sumber energi lainnya seperti panas bumi (geothermal),
kayu bakar, cahaya matahari, dan energi nuklir. Negara yang mempunyai banyak
cadangan minyak mentah (crude oil), menempati posisi menguntungkan, karena
memiliki banyak persediaan energi untuk keperluan industri dan transportasi,
disamping pemasukan devisa negara melalui ekspor minyak. Minyak bumi disebut juga
petroleum (bahasa Latin: petrus = batu; oleum = minyak) adalah zat cair licin,
mudah terbakar dan sebagian besar terdiri atas hidrokarbon. Kandungan
hidrokarbon dalam minyak bumi berkisar antara 50% sampai 98%. Sisanya terdiri
atas senyawa organik yang mengandung oksigen, nitrogen, dan belerang.
Ada
tiga macam teori yang menjelaskan proses terbentuknya minyak dan gas bumi,
yaitu:
(1) Teori Biogenetik (Teori Organik)
Menurut
Teori Biogenitik (Organik), disebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk
dari beraneka ragam binatang dan tumbuh-tumbuhan yang mati dan tertimbun di
bawah endapan Lumpur. Endapan Lumpur ini kemudian dihanyutkan oleh arus sungai
menuju laut, akhirnya mengendap di dasar lautan dan tertutup Lumpur dalam
jangka waktu yang lama, ribuan dan bahkan jutaan tahun. Akibat pengaruh waktu,
temperatur tinggi, dan tekanan lapisan batuan di atasnya, maka binatang serta
tumbuh-tumbuhan yang mati tersebut berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung
minyak atau gas.
(2) Teori Anorganik
Menurut
Teori Anorganik, disebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk akibat
aktivitas bakteri. Unsur-unsur oksigen, belerang, dan nitrogen dari zat-zat
organik yang terkubur akibat adanya aktivitas bakteri berubah menjadi zat
seperti minyak yang berisi hidrokarbon.
(3)
Teori Duplex
Teori
Duplex merupakan perpaduan dari Teori Biogenetik dan Teori Anorganik. Teori
Duplex yang banyak diterima oleh kalangan luas, menjelaskan bahwa minyak dan
gas bumi berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewani maupun nabati.
Diperkirakan bahwa minyak bumi berasal dari materi hewani dan gas bumi berasal
dari materi nabati.
Akibat
pengaruh waktu, temperatur, dan tekanan, maka endapan Lumpur berubah menjadi
batuan sedimen. Batuan lunak yang berasal dari Lumpur yang mengandung
bintik-bintik minyak dikenal sebagai batuan induk (Source Rock). Selanjutnya
minyak dan gas ini akan bermigrasi menuju tempat yang bertekanan lebih rendah
dan akhirnya terakumulasi di tempat tertentu yang disebut dengan perangkap
(Trap).
Dalam
suatu perangkap (Trap) dapat mengandung (1) minyak, gas, dan air, (2) minyak
dan air, (3) gas dan air. Jika gas terdapat bersama-sama dengan minyak bumi
disebut dengan Associated Gas. Sedangkan jika gas terdapat sendiri dalam suatu
perangkap disebut Non Associated Gas. Karena perbedaan berat jenis, maka gas
selalu berada di atas, minyak di tengah, dan air di bagian bawah. Karena proses
pembentukan minyak bumi memerlukan waktu yang lama, maka minyak bumi
digolongkan sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (unrenewable).
Minyak
mentah (crude oil) sebagian besar tersusun dari senyawa-senyawa hidrokarbon
jenuh (alkana). Adapun hidrokarbon tak jenuh (alkena, alkuna dan alkadiena)
sangat sedikit dkandung oleh minyak bumi, sebab mudah mengalami adisi menjadi
alkana.
Oleh
karena minyak bumi berasl dari fosil organisme, mak minyak bumi mengandung
senyawa-senyawa belerang (0,1 sampai 7%), nitrogen (0,01 sampai 0,9%), oksigen
(0,6-0,4%) dan senyawa logam dalam jumlah yang sanagt kecil. Minyak mentah
dipisahkan menjadi sejumlah fraksi-fraksi melalui proses destilasi
(penyulingan).
Pemisahan
minyak mentah ke dalam komponen-komponen murni (senyawa tunggal) tidak mungkin
dilakukan dan juga tidak prakstis sebab terlalu banyak senyawa yang ada dalam
minyak tersebut dan senyawa hidrokarbon memiliki isomer-isomer dengan titik
didih yang berdekatan. Fraksi-fraksi yang diperoleh dari destilasi minyak bumi
adalah campuran hidrokarbon yang mendidih pada trayek suhu tertentu. Misalnya
fraksi minyak tanah (kerosin) tersusun dari campuran senyawa-senyawa yang
mendidih antar 1800C-2500C. Proses destilasi dikerjakan dengan menggunakan
kolom atau menara destilasi (Gambar 19.5).
Proses
pertama dalam pemrosesan minyak bumi adalah fraksionasi dari minyak mentah
dengan menggunakan proses destilasi bertingkat, adapun hasil yang diperoleh
adalah sebagai berikut:
Sisa :
Minyak
bisa menguap : minyak-minyak pelumas, lilin, parafin, dan vaselin.
Bahan
yang tidak bisa menguap : aspal dan arang minyak bumi.
B. Komponen minyak bumi
Minyak bumi merupakan campuran
yang kompleks, yang komponen terbesarnya adalah hidrokarbon. Komponen-komponen
minyak bumi sebagai berikut.
A. Golongan Alkana
Golongan alkana yang tidak
bercabang terbanyak adalah n-oktana, sedang alkana bercabang terbanyak adalah
isooktana (2,2,4-trimetilpentana).
Isooktana
B. Golongan Sikloalkana
Golongan sikloalkana yang
terdapat pada minyak bumi adalah siklopentana dan sikloheksana.
siklopentana
siklohexana
C. Golongan Hidrokarbon
Aromatik
Golongan hidrokarbon aromatik
yang terdapat dalam minyak bumi adalah benzena.
benzene
D. Senyawa – Senyawa Lain
Senyawa-senyawa mikro yang lain,
seperti senyawa belerang berkisar 0,01 – 7%, senyawa nitrogen berkisar 0,01 –
0,9%, senyawa oksigen berkisar 0,06 – 0,4%, dan mengandung sedikit senyawa
organologam yang mengandung logam vanadium dan nikel. Sementara itu sumber
energi yang lain, yaitu gas alam memiliki komponen alkana suku rendah, yaitu
metana, etana, propana, dan butana. Sebagai komponen terbesarnya adalah metana.
Dalam gas alam, selain mengandung alkana, terkandung juga di dalamnya berbagai
gas lain, yaitu karbon dioksida (CO2) dan hydrogen sulfida (H2S), meskipun
beberapa sumur gas alam yang lain ada juga yang mengandung helium. Dalam gas
alam ini, metana digunakan sebagai bahan bakar, sumber hidrogen, dan untuk
pembuatan metanol. Etana yang ada dipisahkan untuk keperluan industri,
sedangkan propana dan butana juga dipisahkan, dan kemudian dicairkan untuk
bahan bakar yang dikenal dengan nama LPG (Liquid Petroleum Gas) yang biasa digunakan
untuk bahan bakar kompor gas rumah tangga.
C. Perbedaan Premium, Pertamax dan Pertamax
Plus
1. Premium.
Premium
adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kekuningan yang jernih.
Premium merupakan BBM dengan oktan atau Research Octane Number (RON) terendah
di antara BBM lainnya yakni hanya 88 oktan.
Perbedaan:
- Premium menggunakan tambahan pewarna dye.
- Mempunyai Nilai Oktan 88.
- Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah banyak.
Perbedaan:
- Premium menggunakan tambahan pewarna dye.
- Mempunyai Nilai Oktan 88.
- Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah banyak.
2. Pertamax.
Pertamax
dihasilkan dengan penambahan zat aditif dalam proses pengolahannya di kilang
minyak. Pertamax direkomondasikan untuk kendaraan yang diproduksi setelah tahun
1990, terutama yang telah menggunakan teknologi setara dengan Electronic Fuel
Injection (EFI) dan catalyc converters (pengubah katalitik).
Perbedaan:
- Pertamax ditujukan untuk kendaraan yang menggunakan bahan bakar beroktan tinggi tanpa timbal.
- Mempunyai Nilai Oktan 92.
- Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah yang sangat sedikit dibanding BBM lain.
- Pertamax ditujukan untuk kendaraan yang menggunakan bahan bakar beroktan tinggi tanpa timbal.
- Mempunyai Nilai Oktan 92.
- Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah yang sangat sedikit dibanding BBM lain.
3. Pertamax Plus.
Pertamax
Plus merupakan bahan bakar yang sudah memenuhi standar performa International
World Wide Fuel Charter (IWWFC). Pertamax Plus diperuntukan untuk kendaraan
yang memiliki rasio kompresi minimal 10,5, serta menggunakan teknologi
Electronic Fuel Injection (EFI), Variable Valve Timing Intelligent (VVTI),
(VTI), Turbochargers, dan catalytic converters.
Perbedaan:
- Telah memenuhi standart WWFC.
- BBM ini ditujukan untuk kendaraan yang berteknologi tinggi dan ramah lingkungan.
- Tanpa timbal.
- Mempunyai Nilai Oktan 95.
- Toluene sebagai peningkat oktanya.
- Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah yang sangat sedikit dibanding Premium dan Pertamax.
- Telah memenuhi standart WWFC.
- BBM ini ditujukan untuk kendaraan yang berteknologi tinggi dan ramah lingkungan.
- Tanpa timbal.
- Mempunyai Nilai Oktan 95.
- Toluene sebagai peningkat oktanya.
- Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah yang sangat sedikit dibanding Premium dan Pertamax.
D. Perbedaan LPG dan LNG
1. LPG : Elpiji,
pelafalan bahasa Indonesia dari akronim bahasa Inggris; LPG (liquified petroleum gas, harafiah: “gas minyak bumi yang dicairkan”), adalah campuran
dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya,
gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana (C3H8) dan butana (C4H10). Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan
lain dalam jumlah kecil, misalnya etana (C2H6) dan pentana (C5H12).
ELPIJI diperkenalkan Pertamina
sejak tahun 1968. Tujuan Pertamina memasarkan ELPIJI adalah untuk meningkatkan
pemanfaatan hasil produk Minyak Bumi, bentuk nya juga cair, namun perbedaan
terbesar nya dari LNG adalah heating valuenya yang lebih besar. selain juga
mengurangi permintaan dari kalangan ibu rumah tangga akan Minyak Tanah, ELPIJI
sendiri merupakan peng-Indonesia-an ucapan LPG (dibaca elpiji) atau LIQUEFIED PETROLIUM
GAS. Pertamina menjadikan LPG sebagai merk dagang. ELPIJI adalah Bahan Bakar
yang ramah terhadap lingkungan. Manfaatnya ? LPG banyak dipakai sebagai
bahan bakar pengganti minyak tanah di rumah tangga (daya pemanasan ELPIJI lebih
tinggi sehingga memasak lebih cepat matang dan tentu lebih cepat dihidangkan.),
namun di luar negeri LPG sudah banyak kegunaannya, salah satunya sebagai bahan
bakar mobil.
2. LNG : adalah gas alam yang telah diproses untuk menghilangkan
ketidakmurnian dan hidrokarbon berat dan kemudian dikondensasi menjadi cairan pada tekan atmosfer dengan mendinginkannya sekitar
-160° Celcius. LNG ditransportasi menggunakan kendaraan yang
dirancang khusus dan ditaruh dalam tangki yang juga dirancang khusus. LNG
memiliki isi sekitar 1/640 dari gas alam pada Suhu dan Tekanan Standar, membuatnya lebih hemat untuk ditransportasi jarak
jauh di mana jalur pipa tidak ada.
Perbedaan LNG (Liquified
Natural Gas) dengan LPG (Liquified Petroleum Gas) secara mendasar.
LNG adalah Gas Metana (C1) yang dicairkan, sedangkan LPG adalah Gas Propana ( C3) atau Butana (C4) yang dicairkan.
LNG adalah Gas Metana (C1) yang dicairkan, sedangkan LPG adalah Gas Propana ( C3) atau Butana (C4) yang dicairkan.
Sedangkan hasil dari LNG
antara lain :
* LNG : Liquified Natural Gas
( mayoritas Methana – C1 )
* LPG : Liquified Petroleum Gas ( umumnya Butana – C4 )
* CNG : Compressed Natural Gas ( umumnya Ethana-Propana-Butana C2-C3-C4 )
* Light Naphtha : Naphtha ringan ( umumnya berkisar antara C5 – C8 ), Condensible Gas
* Heavy Naphtha : Naphtha berat ( berkisar C8 – C13 ), bahan baku bensin
* HOMC : High Octane Mogas Component ( minyak pencampur bensin agar oktane numbernya tinggi, umumnya kracked naphtha )
* Kerosene : Minyak Tanah ( berkisar C15-C18 )
* Avtur : Aviation Turbine ( bahan bakar kerosene untuk turbin-gas pesawat terbang )
* Avigas : Aviation Gasoline ( bahan bakar bensin untuk pesawat terbang bermotor bakar )
* HSD : High Speed Diesel ( bahan bakar solar untuk mesin diesel putaran tinggi, terutama kendaraan transport dan mesin-mesin kecil )
* MFO : Marine Fuel Oil ( bahan bakar diesel putaran menengah terutama pada diesel kapal atau diesel berukuran besar )
* IFO : Industrial Fuel Oil ( minyak bakar ), sangat kental pada ambient temperatur, cocok untuk pemanas di eropa dan bahan bakar heater, mempunyai kalor pembakaran yang tinggi, sehingga volume pembakaran spesifiknya tinggi
* LPG : Liquified Petroleum Gas ( umumnya Butana – C4 )
* CNG : Compressed Natural Gas ( umumnya Ethana-Propana-Butana C2-C3-C4 )
* Light Naphtha : Naphtha ringan ( umumnya berkisar antara C5 – C8 ), Condensible Gas
* Heavy Naphtha : Naphtha berat ( berkisar C8 – C13 ), bahan baku bensin
* HOMC : High Octane Mogas Component ( minyak pencampur bensin agar oktane numbernya tinggi, umumnya kracked naphtha )
* Kerosene : Minyak Tanah ( berkisar C15-C18 )
* Avtur : Aviation Turbine ( bahan bakar kerosene untuk turbin-gas pesawat terbang )
* Avigas : Aviation Gasoline ( bahan bakar bensin untuk pesawat terbang bermotor bakar )
* HSD : High Speed Diesel ( bahan bakar solar untuk mesin diesel putaran tinggi, terutama kendaraan transport dan mesin-mesin kecil )
* MFO : Marine Fuel Oil ( bahan bakar diesel putaran menengah terutama pada diesel kapal atau diesel berukuran besar )
* IFO : Industrial Fuel Oil ( minyak bakar ), sangat kental pada ambient temperatur, cocok untuk pemanas di eropa dan bahan bakar heater, mempunyai kalor pembakaran yang tinggi, sehingga volume pembakaran spesifiknya tinggi
E. Dampak dari pembakaran bengsin
Jumlah
penduduk dunia terus meningkat setiap tahunnya, sehingga peningkatan kebutuhan
energipun tak dapat dielakkan. Dewasa ini, hampir semua kebutuhan energi
manusia diperoleh darikonversi sumber energi fosil, misalnya pembangkitan listrik
dan alat transportasi yang menggunakanenergi fosil sebagai sumber energinya.
Secara langsung atau tidak langsung hal ini mengakibatkandampak negatif
terhadap lingkungan dan kesehatan makhluk hidup karena sisa pembakaran
darienergi fosil ini akan menghasilkan zat-zat pencemar yang
berbahaya.Pencemaran udara terutama dikota-kota besar telah menyebabkan
turunnya kualitas udara sehingga mengganggu kenyamananlingkungan bahkan telah
menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan. Menurunnya kualitas udaratersebut terutama
disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil yang tidak terkendali dan
tidakefisien pada sarana transportasi dan industri yang umumnya terpusat di
kota-kota besar, disampingkegiatan rumah tangga dan kebakaran hutan. Hasil
penelitian dibeberapa kota besar (Jakarta,Bandung, Semarang dan Surabaya)
menunjukan bahwa kendaraan bermotor merupakan sumberutama pencemaran udara.
Hasil penelitian di Jakarta menunjukan bahwa kendaraan bermotormemberikan
kontribusi pencemaran CO sebesar 98,80%, NOx sebesar 73,40% dan HC
sebesar88,90% (Bapedal, 1992).
Asap
buangan kendaraan bermotor yang merugikan akibat dari hasilpembakaran bahan
bakar antara lain :
a. Gas Karbon
dioksida (CO2)
Sebenarnya, gas karbon dioksida tidak
berbahaya. Tetapi, gas karbon dioksida tergolong gasrumah kaca, sehingga
peningkatan kadar gas karbon dioksida di udara dapat mengakibatkanpeningkatan
suhu permukaan bumi yang disebut pemanasan global.
b. Gas
Karbon Monoksida (CO)
Gas karbon monoksida tidak berwarna dan
berbau, sehingga kehadirannya tidak diketahui. Gaskarbon monoksida bersifat
racun, dapat menimbulkan rasa sakit pada mata, saluran pernapasan,dan
paru-paru. Bila masuk ke dalam darah melalui pernapasan, gas karbon monoksida
bereaksidengan hemoglobin darah, membentuk karboksihemoglobin (COHb).CO + Hb
COHbHemoglobin seharusnya bereaksi dengan oksigen menjadi oksihemoglobin (O2Hb)
dan dibawake sel-sel jaringan tubuh yang memerlukan.O2 + Hb O2HbNamun,
afinitas gas karbon monoksida terhadap hemoglobin sekitar 300 kali lebih
besardaripada oksigen. Bahkan hemoglobin yang telah mengikat oksigen dapat
diserang oleh gaskarbon monoksida.CO + O2Hb COHb + O2Jadi, gas karbon
monoksida menghalangi fungsi vital hemoglobin untuk membawa oksigen bagitubuh
cara
mencegah peningkatan gas karbon monoksida di udara adalah dengan
mengurangipenggunaan kendaraan bermotor dan pemasangan pengubah katalitik pada
knalpot.
c. Oksida Belerang (SO2 dan SO3)
Belerang
dioksida yang terhisap pernapasan bereaksi dengan air di dalam saluran
pernapasan,membentuk asam sulfit yang dapat merusak jaringan dan menimbulkan
rasa sakit. Bila SO3terhisap, yang terbentuk adalah asam sulfat (lebih
berbahaya). Oksida belerang dapat larutdalam air hujan dan menyebabkan terjadi
hujan asam.
d.
Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
Campuran NO dan NO2 sebagai pencemar
udara biasa ditandai dengan lambang NOx. Ambangbatas NOx di udara adalah 0,05
ppm. NOx di udara tidak beracun (secara langsung) padamanusia, tetapi NOx ini
bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain dan menimbulkanfenomena asbut
(asap-kabut). Asbut menyebabkan berkurangnya daya pandang, iritasi padamata dan
saluran pernapasan, menjadikan tanaman layu, dan menurunkan kualitas materi.
e.
Partikel Timah Hitam
Senyawa timbel dari udara dapat mengendap
pada tanaman sehingga bahan makananterkontaminasi. Keracunan timbel yang ringan
dapat menyebabkan gejala keracunan timbel,seperti sakit kepala, mudah
teriritasi, mudah lelah, dan depresi. Keracunan yang lebih hebatmenyebabkan
kerusakan otak, ginjal, dan hati.
Sumber
Bahan Pencemaran
a.
Pembakaran Tidak Sempurna
Menghasilkan
asap yang mengandung gas karbon monoksida (CO), partikel karbon (jelaga),dan
sisa bahan bakar (hidroksida).
b.. Pengotor dalam Bahan Bakar
Bahan
bakar fosil mengandung sedikit belerang yang akan menghasilkan oksida belerang
(SO2atau SO3).
c.
Bahan Aditif (Tambahan) dalam Bahan Bakar
Bensin
yang ditambahi tetraethyllead (TEL) yang punya rumus molekul Pb(C2H5)4
akanmenghasilkan partikel timah hitam berupa PbBr2.Secara umum, kegiatan
eksploitasi dan pemakaian sumber energi dari alam untuk memenuhikebutuhan
manusia akan selalu menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan (misalnya
udaradan iklim, air dan tanah). Berikut ini disajikan beberapa dampak negatif
penggunaan energi fosilterhadap manusia dan lingkungan:
Secara
umum, kegiatan eksploitasi dan pemakaian sumber energi dari alam untuk
memenuhikebutuhan manusia akan selalu menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan (misalnya udaradan iklim, air dan tanah). Berikut ini disajikan
beberapa dampak negatif penggunaan energi fosilterhadap manusia dan lingkungan.
·
DAMPAK TERHADAP CUACA DAN IKLIM
Selain menghasilkan energi, pembakaran
sumber energi fosil (misalnya: minyak bumi, batu bara) juga melepaskan
gas-gas, antara lain karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx),dan
sulfurdioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran udara (hujan asam, smog dan
pemanasan global).
Emisi NOx (Nitrogen oksida) adalah
pelepasan gas NOx ke udara. Di udara, setengah dari konsentrasiNOx berasal dari
kegiatan manusia (misalnya pembakaran bahan bakar fosil untuk pembangkit
listrikdan transportasi), dan sisanya berasal dari proses alami (misalnya
kegiatan mikroorganisme yangmengurai zat organik). Di udara, sebagian NOx
tersebut berubah menjadi asam nitrat (HNO3) yangdapat menyebabkan terjadinya
hujan asam.
Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah
pelepasan gas SO2 ke udara yang berasal dari pembakaran bahanbakar fosil dan
peleburan logam. Seperti kadar NOx di udara, setengah dari konsentrasi SO2
jugaberasal dari kegiatan manusia. Gas SO2 yang teremisi ke udara dapat
membentuk asam sulfat(H2SO4) yang menyebabkan terjadinya hujan asam.
Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat
bereaksi dengan uap air di awan dan membentuk asam nitrat(HNO3) dan asam sulfat
(H2SO4) yang merupakan asam kuat. Jika dari awan tersebut turun hujan,air hujan
tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6 yang merupakan pHhujan
normal),yang dikenal sebagai hujan asam. Hujan asam menyebabkan tanah dan
perairan (danau dansungai) menjadi asam. Untuk pertanian dan hutan, dengan
asamnya tanah akan mempengaruhipertumbuhan tanaman produksi. Untuk perairan,
hujan asam akan menyebabkan terganggunyamakhluk hidup di dalamnya. Selain itu
hujan asam secara langsung menyebabkan rusaknyabangunan (karat, lapuk).Smog
merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya kadar gas NOx, SO2,
O3 diudara yang dilepaskan, antara lain oleh kendaraan bermotor, dan kegiatan
industri.
Smog dapatmenimbulkan batuk-batuk dan
tentunya dapat menghalangi jangkauan mata dalam memandang.Emisi CO2 adalah
pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke udara. Emisi CO2tersebut
menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer meningkat, sehingga terjadi
peningkatanefek rumah kaca dan pemanasan global. CO2tersebut menyerap sinar
matahari (radiasi inframerah)yang dipantulkan oleh bumi sehingga suhu atmosfer
menjadi naik. Hal tersebut dapatmengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan
permukaan air laut.Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang
berasal, antara lain, dari gas bumi yangtidak dibakar, karena unsur utama dari
gas bumi adalah gas metana. Metana merupakan salah satugas rumah kaca yang
menyebabkan pemasanan global.Batu bara selain menghasilkan pencemaran (SO2)
yang paling tinggi, juga menghasilkan karbondioksida terbanyak per satuan
energi. Membakar 1 ton batu bara menghasilkan sekitar 2,5 tonkarbon dioksida.
Untuk mendapatkan jumlah energi yang sama, jumlah karbon dioksida yang
dilepasoleh minyak akan mencapai 2 ton sedangkan dari gas bumi hanya 1,5 ton
·
Dampak Terhadap Perairan
Eksploitasi minyak bumi, khususnya
cara penampungan dan pengangkutan minyak bumi yang tidaklayak, misalnya:
bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan tumpahnyaminyak
(ke laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan. Pada
dasarnyapencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia.
Selain itu , secara tidak langsung,
kegiatan transportasi akan memberikan dampak terhadaplingkungan air terutama
melalui air buangan dari jalan raya. Air yang terbuang dari jalan raya,terutama
terbawa oleh air hujan, akan mengandung bocoran bahan bakar dan juga larutan
daripencemar udara yang tercampur dengan air tersebut.
·
Dampak Terhadap Tanah
Dampak
penggunaan energi terhadap tanah dapat diketahui, misalnya dari pertambangan
batu bara.Masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam
pertambangan terbuka (OpenPit Mining). Pertambangan ini memerlukan lahan yang
sangat luas. Perlu diketahui bahwa lapisanbatu bara terdapat di tanah yang
subur, sehingga bila tanah tersebut digunakan untukpertambangan batu bara maka
lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau hutanselama waktu
tertentu.
·
Dampak Lainnya
1.
Global Warming
2.
Efek Rumah Kaca
3.
Hujan Asam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar