counters

Sabtu, 07 Maret 2015

Makalah Pembentukan Minyak Bumi dan Gas Fisika (PEmbentukan Minyak Bumi dan gas Fisika)



KATA PENGANTAR


Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “MAKALAH KIMIA”

Makalah ini berisikan tentang informasi MINYAK BUMI atau yang lebih khususnya membahas MINYAK BUMI  Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang MINYAK BUMI

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

















DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR                                                                                                          
DAFTAR ISI                                                                                                                         
BAB 1 :  A.  Teori Pembentukan Minyak Bumi

(1)    Teori Biogenetik (Teori Organik)                                      
(2)    Teori Anorganik                                                                
(3)       Teori Duplex                                                                                      
B.    Komponen minyak bumi
A.    Golongan Alkana                                                                                  

B.     Golongan Sikloalkana                                                                           

C.     Golongan Hidrokarbon Aromatik                                                        

D.    Senyawa – Senyawa Lain                                                                     
C.   Perbedaan Premium, Pertamax dan Pertamax Plus
1.    Premium                                                                              
2.    Pertamax                                                                             
3.    Pertamax Plus                                                                      
D.  Perbedaan LPG dan LNG
1.               LPG                                                                                                   
2.               LNG                                                                                                   
E.   Dampak dari pembakaran bengsin






BAB 1
A.   Teori Pembentukan Minyak Bumi

Minyak bumi, gas alam, dan batu bara berasal dari pelapukan sisa-sisa makhluk hidup, sehingga disebut bahan bakar fosil. Proses pembentukannya memerlukan waktu yang sangat lama sehingga termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Minyak bumi sering disebut dengan emas cair karena nilainya yang sangat tinggi dalam peradaban modern. Pertanian, industri, transportasi, dan sistem-sistem komunikasi sangat bergantung pada bahan bakar ini, sehingga berpengaruh pada seluruh kegiatan kehidupan suatu bangsa.Minyak bumi dan gas alam merupakan sumber utama energi dunia, yaitu mencapai 65,5%, selanjutnya batubara 23,5%, tenaga air 6%, serta sumber energi lainnya seperti panas bumi (geothermal), kayu bakar, cahaya matahari, dan energi nuklir. Negara yang mempunyai banyak cadangan minyak mentah (crude oil), menempati posisi menguntungkan, karena memiliki banyak persediaan energi untuk keperluan industri dan transportasi, disamping pemasukan devisa negara melalui ekspor minyak. Minyak bumi disebut juga petroleum (bahasa Latin: petrus = batu; oleum = minyak) adalah zat cair licin, mudah terbakar dan sebagian besar terdiri atas hidrokarbon. Kandungan hidrokarbon dalam minyak bumi berkisar antara 50% sampai 98%. Sisanya terdiri atas senyawa organik yang mengandung oksigen, nitrogen, dan belerang.
Ada tiga macam teori yang menjelaskan proses terbentuknya minyak dan gas bumi, yaitu:
(1) Teori Biogenetik (Teori Organik)
Menurut Teori Biogenitik (Organik), disebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk dari beraneka ragam binatang dan tumbuh-tumbuhan yang mati dan tertimbun di bawah endapan Lumpur. Endapan Lumpur ini kemudian dihanyutkan oleh arus sungai menuju laut, akhirnya mengendap di dasar lautan dan tertutup Lumpur dalam jangka waktu yang lama, ribuan dan bahkan jutaan tahun. Akibat pengaruh waktu, temperatur tinggi, dan tekanan lapisan batuan di atasnya, maka binatang serta tumbuh-tumbuhan yang mati tersebut berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung minyak atau gas.
(2) Teori Anorganik
Menurut Teori Anorganik, disebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk akibat aktivitas bakteri. Unsur-unsur oksigen, belerang, dan nitrogen dari zat-zat organik yang terkubur akibat adanya aktivitas bakteri berubah menjadi zat seperti minyak yang berisi hidrokarbon.
(3) Teori Duplex
Teori Duplex merupakan perpaduan dari Teori Biogenetik dan Teori Anorganik. Teori Duplex yang banyak diterima oleh kalangan luas, menjelaskan bahwa minyak dan gas bumi berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewani maupun nabati. Diperkirakan bahwa minyak bumi berasal dari materi hewani dan gas bumi berasal dari materi nabati.
Akibat pengaruh waktu, temperatur, dan tekanan, maka endapan Lumpur berubah menjadi batuan sedimen. Batuan lunak yang berasal dari Lumpur yang mengandung bintik-bintik minyak dikenal sebagai batuan induk (Source Rock). Selanjutnya minyak dan gas ini akan bermigrasi menuju tempat yang bertekanan lebih rendah dan akhirnya terakumulasi di tempat tertentu yang disebut dengan perangkap (Trap).
Dalam suatu perangkap (Trap) dapat mengandung (1) minyak, gas, dan air, (2) minyak dan air, (3) gas dan air. Jika gas terdapat bersama-sama dengan minyak bumi disebut dengan Associated Gas. Sedangkan jika gas terdapat sendiri dalam suatu perangkap disebut Non Associated Gas. Karena perbedaan berat jenis, maka gas selalu berada di atas, minyak di tengah, dan air di bagian bawah. Karena proses pembentukan minyak bumi memerlukan waktu yang lama, maka minyak bumi digolongkan sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (unrenewable).
Minyak mentah (crude oil) sebagian besar tersusun dari senyawa-senyawa hidrokarbon jenuh (alkana). Adapun hidrokarbon tak jenuh (alkena, alkuna dan alkadiena) sangat sedikit dkandung oleh minyak bumi, sebab mudah mengalami adisi menjadi alkana.
Oleh karena minyak bumi berasl dari fosil organisme, mak minyak bumi mengandung senyawa-senyawa belerang (0,1 sampai 7%), nitrogen (0,01 sampai 0,9%), oksigen (0,6-0,4%) dan senyawa logam dalam jumlah yang sanagt kecil. Minyak mentah dipisahkan menjadi sejumlah fraksi-fraksi melalui proses destilasi (penyulingan).

Pemisahan minyak mentah ke dalam komponen-komponen murni (senyawa tunggal) tidak mungkin dilakukan dan juga tidak prakstis sebab terlalu banyak senyawa yang ada dalam minyak tersebut dan senyawa hidrokarbon memiliki isomer-isomer dengan titik didih yang berdekatan. Fraksi-fraksi yang diperoleh dari destilasi minyak bumi adalah campuran hidrokarbon yang mendidih pada trayek suhu tertentu. Misalnya fraksi minyak tanah (kerosin) tersusun dari campuran senyawa-senyawa yang mendidih antar 1800C-2500C. Proses destilasi dikerjakan dengan menggunakan kolom atau menara destilasi (Gambar 19.5).
Proses pertama dalam pemrosesan minyak bumi adalah fraksionasi dari minyak mentah dengan menggunakan proses destilasi bertingkat, adapun hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Sisa :
Minyak bisa menguap : minyak-minyak pelumas, lilin, parafin, dan vaselin.
Bahan yang tidak bisa menguap : aspal dan arang minyak bumi.
B.   Komponen minyak bumi
Minyak bumi merupakan campuran yang kompleks, yang komponen terbesarnya adalah hidrokarbon. Komponen-komponen minyak bumi sebagai berikut.
A. Golongan Alkana
Golongan alkana yang tidak bercabang terbanyak adalah n-oktana, sedang alkana bercabang terbanyak adalah isooktana (2,2,4-trimetilpentana).


Isooktana
B. Golongan Sikloalkana
Golongan sikloalkana yang terdapat pada minyak bumi adalah siklopentana dan sikloheksana.

siklopentana

siklohexana
C. Golongan Hidrokarbon Aromatik
Golongan hidrokarbon aromatik yang terdapat dalam minyak bumi adalah benzena.

benzene
D. Senyawa – Senyawa Lain
Senyawa-senyawa mikro yang lain, seperti senyawa belerang berkisar 0,01 – 7%, senyawa nitrogen berkisar 0,01 – 0,9%, senyawa oksigen berkisar 0,06 – 0,4%, dan mengandung sedikit senyawa organologam yang mengandung logam vanadium dan nikel. Sementara itu sumber energi yang lain, yaitu gas alam memiliki komponen alkana suku rendah, yaitu metana, etana, propana, dan butana. Sebagai komponen terbesarnya adalah metana. Dalam gas alam, selain mengandung alkana, terkandung juga di dalamnya berbagai gas lain, yaitu karbon dioksida (CO2) dan hydrogen sulfida (H2S), meskipun beberapa sumur gas alam yang lain ada juga yang mengandung helium. Dalam gas alam ini, metana digunakan sebagai bahan bakar, sumber hidrogen, dan untuk pembuatan metanol. Etana yang ada dipisahkan untuk keperluan industri, sedangkan propana dan butana juga dipisahkan, dan kemudian dicairkan untuk bahan bakar yang dikenal dengan nama LPG (Liquid Petroleum Gas) yang biasa digunakan untuk bahan bakar kompor gas rumah tangga.

C.  Perbedaan Premium, Pertamax dan Pertamax Plus
1. Premium.
Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kekuningan yang jernih. Premium merupakan BBM dengan oktan atau Research Octane Number (RON) terendah di antara BBM lainnya yakni hanya 88 oktan.
Perbedaan:
- Premium menggunakan tambahan pewarna dye.
- Mempunyai Nilai Oktan 88.
- Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah banyak.

2. Pertamax.
Pertamax dihasilkan dengan penambahan zat aditif dalam proses pengolahannya di kilang minyak. Pertamax direkomondasikan untuk kendaraan yang diproduksi setelah tahun 1990, terutama yang telah menggunakan teknologi setara dengan Electronic Fuel Injection (EFI) dan catalyc converters (pengubah katalitik).
Perbedaan:
- Pertamax ditujukan untuk kendaraan yang menggunakan bahan bakar beroktan tinggi tanpa timbal.
- Mempunyai Nilai Oktan 92.
- Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah yang sangat sedikit dibanding BBM lain.
3. Pertamax Plus.
Pertamax Plus merupakan bahan bakar yang sudah memenuhi standar performa International World Wide Fuel Charter (IWWFC). Pertamax Plus diperuntukan untuk kendaraan yang memiliki rasio kompresi minimal 10,5, serta menggunakan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI), Variable Valve Timing Intelligent (VVTI), (VTI), Turbochargers, dan catalytic converters.
Perbedaan:
- Telah memenuhi standart WWFC.
- BBM ini ditujukan untuk kendaraan yang berteknologi tinggi dan ramah lingkungan.
- Tanpa timbal.
- Mempunyai Nilai Oktan 95.
- Toluene sebagai peningkat oktanya.
- Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah yang sangat sedikit dibanding Premium dan Pertamax.
D.  Perbedaan LPG dan LNG
1.      LPG : Elpiji, pelafalan bahasa Indonesia dari akronim bahasa Inggris; LPG (liquified petroleum gas, harafiah: “gas minyak bumi yang dicairkan”), adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana (C3H8) dan butana (C4H10). Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana (C2H6) dan pentana (C5H12).
ELPIJI diperkenalkan Pertamina sejak tahun 1968. Tujuan Pertamina memasarkan ELPIJI adalah untuk meningkatkan pemanfaatan hasil produk Minyak Bumi, bentuk nya juga cair, namun perbedaan terbesar nya dari LNG adalah heating valuenya yang lebih besar. selain juga mengurangi permintaan dari kalangan ibu rumah tangga akan Minyak Tanah, ELPIJI sendiri merupakan peng-Indonesia-an ucapan LPG (dibaca elpiji) atau LIQUEFIED PETROLIUM GAS. Pertamina menjadikan LPG sebagai merk dagang. ELPIJI adalah Bahan Bakar yang ramah terhadap lingkungan.  Manfaatnya ? LPG banyak dipakai sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah di rumah tangga (daya pemanasan ELPIJI lebih tinggi sehingga memasak lebih cepat matang dan tentu lebih cepat dihidangkan.), namun di luar negeri LPG sudah banyak kegunaannya, salah satunya sebagai bahan bakar mobil.
2.      LNG : adalah gas alam yang telah diproses untuk menghilangkan ketidakmurnian dan hidrokarbon berat dan kemudian dikondensasi menjadi cairan pada tekan atmosfer dengan mendinginkannya sekitar -160° Celcius. LNG ditransportasi menggunakan kendaraan yang dirancang khusus dan ditaruh dalam tangki yang juga dirancang khusus. LNG memiliki isi sekitar 1/640 dari gas alam pada Suhu dan Tekanan Standar, membuatnya lebih hemat untuk ditransportasi jarak jauh di mana jalur pipa tidak ada.
Perbedaan LNG (Liquified Natural Gas) dengan LPG (Liquified Petroleum Gas) secara mendasar.
LNG adalah Gas Metana (C1) yang dicairkan, sedangkan LPG adalah Gas Propana ( C3) atau Butana (C4) yang dicairkan.
Sedangkan hasil dari LNG antara lain :
* LNG : Liquified Natural Gas ( mayoritas Methana – C1 )
* LPG : Liquified Petroleum Gas ( umumnya Butana – C4 )
* CNG : Compressed Natural Gas ( umumnya Ethana-Propana-Butana C2-C3-C4 )
* Light Naphtha : Naphtha ringan ( umumnya berkisar antara C5 – C8 ), Condensible Gas
* Heavy Naphtha : Naphtha berat ( berkisar C8 – C13 ), bahan baku bensin
* HOMC : High Octane Mogas Component ( minyak pencampur bensin agar oktane numbernya tinggi, umumnya kracked naphtha )
* Kerosene : Minyak Tanah ( berkisar C15-C18 )
* Avtur : Aviation Turbine ( bahan bakar kerosene untuk turbin-gas pesawat terbang )
* Avigas : Aviation Gasoline ( bahan bakar bensin untuk pesawat terbang bermotor bakar )
* HSD : High Speed Diesel ( bahan bakar solar untuk mesin diesel putaran tinggi, terutama kendaraan transport dan mesin-mesin kecil )
* MFO : Marine Fuel Oil ( bahan bakar diesel putaran menengah terutama pada diesel kapal atau diesel berukuran besar )
* IFO : Industrial Fuel Oil ( minyak bakar ), sangat kental pada ambient temperatur, cocok untuk pemanas di eropa dan bahan bakar heater, mempunyai kalor pembakaran yang tinggi, sehingga volume pembakaran spesifiknya tinggi

E.   Dampak dari pembakaran bengsin
Jumlah penduduk dunia terus meningkat setiap tahunnya, sehingga peningkatan kebutuhan energipun tak dapat dielakkan. Dewasa ini, hampir semua kebutuhan energi manusia diperoleh darikonversi sumber energi fosil, misalnya pembangkitan listrik dan alat transportasi yang menggunakanenergi fosil sebagai sumber energinya. Secara langsung atau tidak langsung hal ini mengakibatkandampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan makhluk hidup karena sisa pembakaran darienergi fosil ini akan menghasilkan zat-zat pencemar yang berbahaya.Pencemaran udara terutama dikota-kota besar telah menyebabkan turunnya kualitas udara sehingga mengganggu kenyamananlingkungan bahkan telah menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan. Menurunnya kualitas udaratersebut terutama disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil yang tidak terkendali dan tidakefisien pada sarana transportasi dan industri yang umumnya terpusat di kota-kota besar, disampingkegiatan rumah tangga dan kebakaran hutan. Hasil penelitian dibeberapa kota besar (Jakarta,Bandung, Semarang dan Surabaya) menunjukan bahwa kendaraan bermotor merupakan sumberutama pencemaran udara. Hasil penelitian di Jakarta menunjukan bahwa kendaraan bermotormemberikan kontribusi pencemaran CO sebesar 98,80%, NOx sebesar 73,40% dan HC sebesar88,90% (Bapedal, 1992).
Asap buangan kendaraan bermotor yang merugikan akibat dari hasilpembakaran bahan bakar antara lain :
a.    Gas Karbon  dioksida (CO2)
      Sebenarnya, gas karbon dioksida tidak berbahaya. Tetapi, gas karbon dioksida tergolong gasrumah kaca, sehingga peningkatan kadar gas karbon dioksida di udara dapat mengakibatkanpeningkatan suhu permukaan bumi yang disebut pemanasan global.
b. Gas Karbon Monoksida (CO)
     Gas karbon monoksida tidak berwarna dan berbau, sehingga kehadirannya tidak diketahui. Gaskarbon monoksida bersifat racun, dapat menimbulkan rasa sakit pada mata, saluran pernapasan,dan paru-paru. Bila masuk ke dalam darah melalui pernapasan, gas karbon monoksida bereaksidengan hemoglobin darah, membentuk karboksihemoglobin (COHb).CO + Hb  COHbHemoglobin seharusnya bereaksi dengan oksigen menjadi oksihemoglobin (O2Hb) dan dibawake sel-sel jaringan tubuh yang memerlukan.O2 + Hb  O2HbNamun, afinitas gas karbon monoksida terhadap hemoglobin sekitar 300 kali lebih besardaripada oksigen. Bahkan hemoglobin yang telah mengikat oksigen dapat diserang oleh gaskarbon monoksida.CO + O2Hb  COHb + O2Jadi, gas karbon monoksida menghalangi fungsi vital hemoglobin untuk membawa oksigen bagitubuh
cara mencegah peningkatan gas karbon monoksida di udara adalah dengan mengurangipenggunaan kendaraan bermotor dan pemasangan pengubah katalitik pada knalpot.
c.        Oksida Belerang (SO2 dan SO3)
Belerang dioksida yang terhisap pernapasan bereaksi dengan air di dalam saluran pernapasan,membentuk asam sulfit yang dapat merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Bila SO3terhisap, yang terbentuk adalah asam sulfat (lebih berbahaya). Oksida belerang dapat larutdalam air hujan dan menyebabkan terjadi hujan asam.
d. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
       Campuran NO dan NO2 sebagai pencemar udara biasa ditandai dengan lambang NOx. Ambangbatas NOx di udara adalah 0,05 ppm. NOx di udara tidak beracun (secara langsung) padamanusia, tetapi NOx ini bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain dan menimbulkanfenomena asbut (asap-kabut). Asbut menyebabkan berkurangnya daya pandang, iritasi padamata dan saluran pernapasan, menjadikan tanaman layu, dan menurunkan kualitas materi.
e. Partikel Timah Hitam
      Senyawa timbel dari udara dapat mengendap pada tanaman sehingga bahan makananterkontaminasi. Keracunan timbel yang ringan dapat menyebabkan gejala keracunan timbel,seperti sakit kepala, mudah teriritasi, mudah lelah, dan depresi. Keracunan yang lebih hebatmenyebabkan kerusakan otak, ginjal, dan hati.
Sumber Bahan Pencemaran
a.      Pembakaran Tidak Sempurna
Menghasilkan asap yang mengandung gas karbon monoksida (CO), partikel karbon (jelaga),dan sisa bahan bakar (hidroksida).
b..  Pengotor dalam Bahan Bakar
Bahan bakar fosil mengandung sedikit belerang yang akan menghasilkan oksida belerang (SO2atau SO3).
c.     Bahan Aditif (Tambahan) dalam Bahan Bakar
Bensin yang ditambahi tetraethyllead (TEL) yang punya rumus molekul Pb(C2H5)4 akanmenghasilkan partikel timah hitam berupa PbBr2.Secara umum, kegiatan eksploitasi dan pemakaian sumber energi dari alam untuk memenuhikebutuhan manusia akan selalu menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan (misalnya udaradan iklim, air dan tanah). Berikut ini disajikan beberapa dampak negatif penggunaan energi fosilterhadap manusia dan lingkungan:
Secara umum, kegiatan eksploitasi dan pemakaian sumber energi dari alam untuk memenuhikebutuhan manusia akan selalu menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan (misalnya udaradan iklim, air dan tanah). Berikut ini disajikan beberapa dampak negatif penggunaan energi fosilterhadap manusia dan lingkungan.
·       DAMPAK TERHADAP CUACA DAN IKLIM
     Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil (misalnya: minyak bumi, batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx),dan sulfurdioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran udara (hujan asam, smog dan pemanasan global).
       Emisi NOx (Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas NOx ke udara. Di udara, setengah dari konsentrasiNOx berasal dari kegiatan manusia (misalnya pembakaran bahan bakar fosil untuk pembangkit listrikdan transportasi), dan sisanya berasal dari proses alami (misalnya kegiatan mikroorganisme yangmengurai zat organik). Di udara, sebagian NOx tersebut berubah menjadi asam nitrat (HNO3) yangdapat menyebabkan terjadinya hujan asam.
        Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang berasal dari pembakaran bahanbakar fosil dan peleburan logam. Seperti kadar NOx di udara, setengah dari konsentrasi SO2 jugaberasal dari kegiatan manusia. Gas SO2 yang teremisi ke udara dapat membentuk asam sulfat(H2SO4) yang menyebabkan terjadinya hujan asam. 
       Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di awan dan membentuk asam nitrat(HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat. Jika dari awan tersebut turun hujan,air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6 yang merupakan pHhujan normal),yang dikenal sebagai hujan asam. Hujan asam menyebabkan tanah dan perairan (danau dansungai) menjadi asam. Untuk pertanian dan hutan, dengan asamnya tanah akan mempengaruhipertumbuhan tanaman produksi. Untuk perairan, hujan asam akan menyebabkan terganggunyamakhluk hidup di dalamnya. Selain itu hujan asam secara langsung menyebabkan rusaknyabangunan (karat, lapuk).Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya kadar gas NOx, SO2, O3 diudara yang dilepaskan, antara lain oleh kendaraan bermotor, dan kegiatan industri.
     Smog dapatmenimbulkan batuk-batuk dan tentunya dapat menghalangi jangkauan mata dalam memandang.Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke udara. Emisi CO2tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer meningkat, sehingga terjadi peningkatanefek rumah kaca dan pemanasan global. CO2tersebut menyerap sinar matahari (radiasi inframerah)yang dipantulkan oleh bumi sehingga suhu atmosfer menjadi naik. Hal tersebut dapatmengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara lain, dari gas bumi yangtidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah gas metana. Metana merupakan salah satugas rumah kaca yang menyebabkan pemasanan global.Batu bara selain menghasilkan pencemaran (SO2) yang paling tinggi, juga menghasilkan karbondioksida terbanyak per satuan energi. Membakar 1 ton batu bara menghasilkan sekitar 2,5 tonkarbon dioksida. Untuk mendapatkan jumlah energi yang sama, jumlah karbon dioksida yang dilepasoleh minyak akan mencapai 2 ton sedangkan dari gas bumi hanya 1,5 ton
·       Dampak Terhadap Perairan
         Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan minyak bumi yang tidaklayak, misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan tumpahnyaminyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan. Pada dasarnyapencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia.
     Selain itu , secara tidak langsung, kegiatan transportasi akan memberikan dampak terhadaplingkungan air terutama melalui air buangan dari jalan raya. Air yang terbuang dari jalan raya,terutama terbawa oleh air hujan, akan mengandung bocoran bahan bakar dan juga larutan daripencemar udara yang tercampur dengan air tersebut.
·       Dampak Terhadap Tanah
Dampak penggunaan energi terhadap tanah dapat diketahui, misalnya dari pertambangan batu bara.Masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam pertambangan terbuka (OpenPit Mining). Pertambangan ini memerlukan lahan yang sangat luas. Perlu diketahui bahwa lapisanbatu bara terdapat di tanah yang subur, sehingga bila tanah tersebut digunakan untukpertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau hutanselama waktu tertentu.

·       Dampak Lainnya

1.        Global Warming

2.       Efek Rumah Kaca

3.       Hujan Asam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar